Selain dari pada itu, beberapa senyawa pestisida telah terbukti dapat menjadi faktor "carsinogenic agent" baik pada hewan dan manusia, yakni tercatat ada 47 jenis bahan aktif pestisida ditemukan terbukti sebagai carsinogenic agent pada hewan, dan 12 jenis lagi terbukti sebagai carsinogenic agent pada manusia (Gosselin, 1984: IARC, 1978: Saleh VIII. KETERANGAN MENGENAI PEMOHON, PEMILIK FORMULASI DAN ASAL BAHAN TEKNIS/ AKTIF 1. NAMA DAN ALAMAT PEMOHON 2. NAMA DAN ALAMAT PEMILIK FORMULASI 16 SHANDONG BINNONG TECHNOLOGY CO., LTD. No.518 Yonxin Road, Binbei Town, Binzhou, Shandong, China. PT. KENSO INDONESIA Kawasan Industri Jababeka III JL. Tekno Boulevard Blok B 5C, Pasir Gombang Boros: dua jenis fungisida dengan bahan aktif sama yang dicampur hanya akan menyebabkan pemborosan dan tidak efektif mengendalikan cendawan. Berbahaya terhadap tanaman: pencampuran dua bahan aktif yang berbeda jenis namun sebenarnya tidak boleh dicampur akan menyebabkan keracunan bagi tanaman utama. Tips Mencampur Fungisida dengan Tepat Bahan aktif pestisida yang dilarang di wilayah Negara Republik Indonesia antara lain Dikloro difenil trikloroetan (DDT), Diklorofenol, Monosodium metam arsonat (MSMA), Metoksiklor, Natrium klorat, Senyawa arsen, Etilen dibromida (EDB), Formaldehida, Endosulfan, Leptofos, Klordimefon dan lain-lain (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011). Bahan aktif sebagian besar golongan ini sudah dilarang beredar di Indonesia, misalnya Diazinon, Fenitol, Fenitration, Klorpirifas, Kulnafas dan Malation. Sedangkan bahan aktif lainnya dari golongan ini cukup banyak digunakan untuk beberapa jenis pestisida. Pestisida ini masuk kedalam tubuh melalui mulut, kulit atau pernafasan. Vay Tiền Nhanh Ggads.

jenis bahan aktif pestisida dan fungsinya