Namun globalisasi tersebut akan menimbulkan dampak - dampak pengiring akibat perkembangan-perkembangan dari proses globalisasi baik secara positif maupun negatif. Untuk menghadapi dampak globalisasi diperlukan nilai-nilai Pancasila yang luhur agar bangsa kita tidak kehilangan kepribadian atau jati diri sebagai bangsa Indonesia. Iniakan dapat mengurangkan masalah globalisasi kepada process pembentukan masyarakat berintegrasi di Malaysia. Melalui konsep negara bangsa ini, semua masyarakat mendukung satu bangsa dan satu negara yang tegak di atas satu identiti negara yang sama yang dimenifestasikan oleh pemikiran, nilai-nilai sosio- budaya , lambang-lambang dan sentiasa 1 Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat Bahayayang terjadipun bisa terjadi tanpa peperangan sebab cukup dengan menyebarkan informasi tentang tentang nilai-nilai negatif melalui jaringan komunikasi maka suatu bangsa akan dapat hancur. Selain daripada hal tersebut diatas, juga terjadi pergeseran dalam hal cara pemilihan barang. masyarakat maka hal tersebut akan menimbulkan benturan-benturan budaya yang kadang-kadang tidak terkendali sehingga menyebabkan keresahan dalam masyarakat dan dapat merusak tatanan kehidupan bangsa yang pada akhirnya akan menimbulkan kerawanankerawanan terhadap ketahanan nasional. 2.3 Upaya-upaya pencegahan terhadap dampak negatif Globalisasi Vay Nhanh Fast Money. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap negara pasti memiliki ciri khas atau identitas tersendiri yang menjadikan negara tersebut berbeda dengan negara-negara lainnya. Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri khas atau karakteristik yang dimiliki suatu pihak sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Dan nasional memiliki arti sebagai suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara nasional sudah menjadi suatu yang melekat dan mencerminkan jati diri dari suatu Bangsa. Pembentukan Identitas nasional sudah menjadi ketentuan yang telah disepakati bersama untuk menjunjung tinggi dan mempertahankan bangsa dan berusaha memperbaiki segala kesalahan di dalam suatu pembentukan identitas nasional ada beberapa faktor seperti faktor primodial yang merupakan faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut. Sebenarnya dengan adanya identitas nasional sudah membentuk perwujudan dari sifat-sifat yang terdapat dalam unsur sosial dan budaya masyarakat. Seperti halnya di Indonesia yang di mana masyarakatnya ramah, sopan, pemaaf dan mempunyai jiwa kebersamaan yang tinggi Ada juga faktor sejarah yang membuat masyarakat bersatu dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama dengan pengalaman di masa lalu seperti menderita bersama dikarenakan penjajahan dan hal itu membuat rasa solidaritas dan juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota bangsa pasti memiliki ciri khas atau karakteristik yang berbeda dengan bangsa lainnya untuk dapat dikenali oleh bangsa lain. Identitas nasional sebagai jati diri dapat menjadi alat pemersatu bangsa, contohnya bangsa Indonesia ini mempunyai Pancasila yang menjadi identitas nasional dan menjadi dasar dalam ber kehidupan berbangsa dan bernegara dan menjadi pedoman dalam kehidupan rakyat nasional dapat menjadi landasan bagi sebuah negara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan adanya identitas nasional membuat negara mempunyai prinsip dan pegangan dalam mewujudkan potensi yang menjadi jati diri dari negara ras, suku, adat istiadat, agama dan bahasa menjadi suatu identitas yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun, dengan munculnya era globalisasi dapat memudahkan pengaruh dari luar masuk dan membuat budaya lokal dan karakter dari bangsa Indonesia menjadi pudar dan bahkan mati. Era globalisasi yang pasti sudah tidak asing di tengah masyarakat sekarang, dengan munculnya era globalisasi membuat kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan dan perkembangan yang dapat membantu manusia dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, sosial dan era globalisasi bangsa-bangsa di seluruh dunia sedang menghadapi tantangan dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Jika suatu bangsa tidak dapat mempertahankan identitasnya maka bangsa tersebut akan kacau dan sulit untuk mewujudkan suatu tujuan dikarenakan tantangan di era globalisasi. Maka dari itu identitas nasional sangat diperlukan agar suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensinya dan mewujudkan tujuannya. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ABSTRAKIdentitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemrosotan dari nilai-nilainya yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi, sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli bangsa sudah tidak dapat dikendalikan budaya asing dan budaya asli bangsa bercampur suatu bangsa merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan jati diri sebuah bangsa ataupun Negara yang pada prinsipnya identitas itulah yang sedikit banyak menandakan eksistensi sebuah bangsa di lingkungan internasional. Adapun di era globalisasi sekarang ini, menuntut penyesuaian-penyesuaian strategis bagi setiap negara atau bangsa,agar dapat mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah negara yang benar-benar berdaulat di mata dunia. Demikian halnya dengan identitas nasional suatu bangsa juga harus mempertahankan agar tidak mengalami pergeseran nilai. Kata kunci Identitas Nasional Di Era Globalisasi ABSTRACTNational identity in the current era of globalization has experienced a decline in its values which is a result of the swift flow of globalization, so the process of entry of foreign cultures into the nation's original culture can no longer be controlled. As a result, foreign culture and national culture are identity of a nation is a very important factor in determining the identity of a nation or country, which in principle is an identity that more or less indicates the existence of a nation in an international environment. As for the current era of globalization, demands strategic adjustments for each country or nation , in order to be able to maintain its existence as a country that is truly sovereign in the eyes of the world. Likewise, the national identity of a nation must also maintain so as not to experience a shift in National Identity in the Era of Globalization Baca juga Identitas Nasional Antara Budaya dan sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal - Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan - Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah - olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah - olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari - hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi. Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.[1] Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor - faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa. Faktor - faktor obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu - satunya bentuk sah dari organisasi polotik dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.[2] Arti menyeluruh dari Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.[3] Berdasarkan pengertian di atas maka tiap bangsa memiliki Identitas masing - masing, antara bangsa satu dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda - beda, untuk menjadi pandangan tentang jati diri yang sebenarnya yang dimiliki bangsa tersebut. Identitas Nasional merupakan suatu jati diri suatu bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Identitas nasional Indonesia terbentuk oleh beragam unsur, fisik dan juga non fisik. Salah satunya yang melekat pada bangsa Indonesia ialah sebutan suatu bangsa yang majemuk. Kemajumukan dari bangsa Indonesia ini tercermin pada bhineka Tunggal Ika yang ada pada simbol nasional Burung Garuda dengan lima simbol yang mewakili sila-sila pada dasar negara yaitu Pancasila. Kemajemukan ini adalah perpaduan dari bermacam-macam unsur yang menjadi inti indentitas Indonesia. Yakni Sejarah, Agama, Kebudayaan, Suku dan Nasional merupakan " manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa nasion dengan ciri khasnya, yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya"Koenta Wibisono 2005. Hawley Nation-state adalah suatu bangsa yang mempunyai bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah yang sah, pengakuan bangsa lain, dan sebagainyaDean A. Mix dan Sandra M. Secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi lnagsung dari perkembangan nasionalismKoemiatmante Soepraptowiro. Dalam bukunya yang berjudul "The Capitalis Revolution" ideologi kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik, dan kebudayaanBerger. Ciri khas suatu bangsa yang ialah lokal genius dalam menghadapi tantangan dan respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah. Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatifToyanbee.Sejarah mencatat, sebelum menjadi negara atau bangsa nation state, Nusantara pernah mengalami kejayaan yang gemilang. Dua kerjaan bersar yakni Majapahit dan Sriwijaya yang dikenal sebagai pusat dari kekuasaan di Nusantara yang memiliki pengaruh menembus batas teritorial, dimana kedua kerajaan ini berdiri. Semangat juang masyarakat Nusantara dalam mengusir penjajah dari tanah kelahirannya, sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk cikal bakal bangsa Indonesia yang selanjutnya akan menjadi salah satu unsur pembentukan identitas nasionalnya sebagai bangsa yang tidak mudah menyerah. Ini tercermin pada konstitusi Indonesia dimana Pembukaan UUD 1945 secara khusus menyatakan bahwa dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan setiap bangsa di atau kebudayaan yang menjadi unsur-unsur identitas nasional memiliki tiga unsur untama, yakni akal budi, pengetahuan dan peradaban. Akal budi bangsa Indonesia terlihat pada keramahan serta kesantunan orang Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Selanjutnya ialah unsur indentitas pengetahuan bisa kita lihat dari kekayaan penampilan bansa Indonesia sebagai bangsa maritim, dari berbagai bangunan candi yang beraneka ragam dan kapal pinisi merupakan unsur indentitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia. Adapun unsur identitas peradabannnya terlihat pada dasar negara yaitu Pancasila yang menunjukan kekuatan atas nilai-nilai yang sangat STRATEGI MEMPERTAHANKAN IDENTITAS Identitas Nasional Dalam Era GlobalisasiGlobalisasi saat ini bergerak dengan sangat cepatnya,kemajuan teknologi informasi serta komunikasi menyebabkan hubungan antar manusia menjadi sangat cepat dan tanpa batas. Setiap orang bisa berbicara dan bertatap muka dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia lainnya. Dengan adanya nkemajuan dibidang teknologi dan informasi mempengaruhi keberadaan bidang-bidang lain. Misalnya bisnis, tr5ansportasi, pembangunan, pendidikan, budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini memudahkan proses transaksi bisnis dan tranportasi maka secara otomatis akan memudahkan masuknya budaya-budaya asing yang akan mempengaruhi nidentitas juga Lunturnya Identitas Nasional Bangsa IndonesiaDalam identitas nasional, budaya adalah salah satu faktor penentu jati diri bangsa. Pada saat ini budaya local daerah perlahan-lahan mulai berubah dan bahkan ada bagian tertentu yang hilang, ini terlihat secara perlahan-lahan masyarakat cenderung berpikir dan menerapkan budaya nasional dalam tata kehidupan secara format bisnis yang dibangunnya. Seperti beberapa menu makanan dan tata budaya local mulai terasa asing diterapkan, seperti model keputusan ke daerah mulai ditinggalkan dan dipakai format budaya nasional, padahal kearifan budaya daerah juga mampu menyelesaikan berbagai macam atau kebudayaan yang menjadi unsur-unsur identitas nasional memiliki tiga unsur untama, yakni akal budi, pengetahuan dan peradaban. Akal budi bangsa Indonesia terlihat pada keramahan serta kesantunan orang Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Selanjutnya ialah unsur indentitas pengetahuan bisa kita lihat dari kekayaan penampilan bansa Indonesia sebagai bangsa maritim, dari berbagai bangunan candi yang beraneka ragam dan kapal pinisi merupakan unsur indentitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia. Adapun unsur identitas peradabannnya terlihat pada dasar negara yaitu Pancasila yang menunjukan kekuatan atas nilai-nilai yang sangat majemukB. Strategi Mempertahankan Identitas NasionalDalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuik mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diamtaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya, dan bela Mengembangkan NasionalismeNasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembalu dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu masyarakat bangsa-bangsa. Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhdap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat di dalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaituMenggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, karena bisa menambah rasa cinta dan bangga akan hal yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini, bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untung membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing dalam semua bidang misalkan dari bidang olahraga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela berkorban demi tiga aspek penting yang tidak dapat dilepsskan dalam konteks nasionalisme yaituPolitik, Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik bangsa asing dan menggantinya dengan system pemerintahan yang berkedaulatan ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk mennghrntikan eksploitasi ekonomi asing dan membsngun masyarakat baru yang bebas dari kemeralatan dan Nasinalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman Dengan demikian, mengembangkan sikap nasionalismecinta tanah air akan dengan sendirinya telah mempertahankan dan melestarikan keaslian dari bangsanya,termasuk budaya atau kebiasaan, karakter, sifat-sifat produk dalam negri dan adat istiadat dalam suku jati diri bangsa Indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun informal. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran sangat yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultur. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan keknyaan nasional dari masing-masing budaya ini sejalan dengan penuturan syamhil dalam tulisannya yang ditampilkan di blog-nya bahwa salah satu upaya untuk mengembalikan dan mengembangkan identitas nasional adalah melalui bidang pendidikan. Socrstes menegaskan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan manusia kearah kearifanWisdom,pengetahuan knowledge,dan etika conduct, dua fenomena mengapa pendidikan adalah pertama dan BudayaSeseorang yang disebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup didalam kebudayaan tersebut. Budaya merupakan salah faktor penentu jati diri pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang telah dihasilkan dan telah dipakai dan diterapkam dalam kehidupan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti kebiasaan rajin ini berpengaruh secara jangka panjag, sehingga sudah melekat dan terpatri dalam diri pada kenyataannya budaya indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia, untuk itulah perlu adanya pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa dan negara,ada dua hal utama yang harus dilakukanMerevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermatabatMendorong political will penyelenggaraan negara, baik eksekutif maupun legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan disetiap hati nurani pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan budaya seperti rumah adat, dan lain seagainya juga perlu diperhatikan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di indonesia. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilaibudaya masyarakat akan lebih cenderung melekat dan Bela NegaraPasal 27 ayat 3 UUD 1995 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah Mempertahankan Identitas NasionalIdentitas nasional indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam indonesia, kependudukan indonesia, dan pertahanan keamanan. Baca juga Bagaimana Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Identitas Nasional?Menghadapi identitas nasional, bangsa indonesia sendiri masih kesulitan dalam menghadapi kesulitan dalam menghadapi masalah bagaimana untuk menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang memiliki pengalaman yang berbeda dari satu wilayah kewilayah lainnya. Namun saat ini masyarakat indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena kebiasaan ataupun budya masyarakat kita telah bercampur degan kebiasaan dan budaya-budaya identitas nasional itu antara lain pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjad ciri bangsa dan negara seperti bendera, bahasa, dan lagu globalisasi yang demikian pesatnya, ternyata mampu mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi sebagai prenyebab merosotnya nilai-nilai budaya asli bangsa. Masyarakat budya tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri aalagi punya keinginan dan dorongan untuk melestarikannya. Mereka cenderung mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri,budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang dianggap lebih dan pemikiran seperti inilah yang membuatmenurunya nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identintas bangsa yang Tannas IndonesiaAsas ketahanan nasioal indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD1945,dan wawasan Nusantara,yang terdiri dari Asas kesejahteraan dan KeamananKesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan nasional tidak akan dapat Komprehensif Integral atau Menyeluruh TerpaduSistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan masyarakat,berbangsa,dan Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ke DalamMawas kedalam bertujuan menumbuhkan hakikat sifat dan kondisi khidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit. b. Mawas ke LuarMawas keluar bertujuan untuk mendapatkan antisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negri dan menrima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan degan dunia KekekluargaanAsas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehiduoan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas inimengangkat adanya perbedaan, perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling Ketahanan Nasional IndonesiaMandiriKetahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketngguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas integritas, dan kepribadian nasional tidaklah tetAp , ia dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, serta lingkungan pembinaan ketahanan nasional indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasiaonal indonesia makin tinggi pula kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negar dan KerjasamaKonsepsi dan ketahanan nasional indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antaragonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,kerjasama,serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa. KesimpulanIdentitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemrosotan nilai-nilai yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli bangsa .Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional dianggap penting untuk dipertahankan karena alas an berikut Identitas nasional merupakan jati diri sebuah bangsa yang merdekaIdentitas nasional menjadi faktor utama yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain Daftar pustaka 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama 1 2 3 4 5 6 7 Lihat Humaniora Selengkapnya Makalah PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIABAB LATAR BELAKANGGlobalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan akan globalisasi menurut Robertson 1992, mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara TUJUAN PENULISANAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan Negara IndonesiaUntuk mengetahui pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara IndonesiaUntuk Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara IIDaftar PENGERTIAN GLOBALISASIGlobalisasi adalah proses menyatunya dunia ke dalam satu kesatuan sistem yang sama. Globalisasi lahir dari adanya ilmu pengetahuan dan tekno;ogi, khususnya komuikasi dan transportasi. Akibat perkembangan tersebut, informasi menjadi demikian cepat menyebar ke berbagai pelosok bumi. Kejadian di tempat yang jauh hanya dengan beberapa jam, bahkan detik informasinya menyebar dengan KARAKTERISTIK GLOBALISASIGlobalisasi lahir bersamaan dengan modernisasi di Barat sejak abad XVI saat mula terjadi sistematisasi kehidupan ekonomi, hubungan internasional antarnegara, dan lahirnya budaya global serta kesadaran yang berarti terjadinya hubungan sistematik dari semua hubungan sosial di bumi mencakup fenomenologi kontraksi. Dunia seakan menciut bukan dalam arti materi tetapi dalam arti yang abstrak. Dengan komunikasi yang cepat, maka ruang terasa lebih pendek atau terjadinya globalisasi bersifat reflektif, artinya menimbulkan kesadaran atas kemanusiaan, misalanya rasa simpatik terhadap bencana alam, perang, adanya pasar global, dan proses globalisasi, maka sekat-sekat pembatasan ruang dan waktu semakin hilang. Seseorang adalah sekaligus individu dan anggota umat FAKTOR - FAKTOR PENDUKUNG MUNCULNYA GLOBALISASIa. Berkembangnya Teknologi perkembangan teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangan dalam infrastruktur dan telekomunikasi dunia. Di negara-negara yang infrastruktur komunikasinya sangant berkembang, di setiap rumah dan kantor dilengkapi dengan telepon, mesin fax, televisi kabel, dan Adanya Integrasi Ekonomi DuniaGlobalisasi juga makin terjadi oleh adanya integrasi ekonomi dunia. Berbanding terbalik dengan era sebelumnya, perkonomian global tidak hanya didasarkan pada pertanian dan industri, melainkan makin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot weightless economy.Globalisasi merupakan keadaan yang akan sulit terhindarkan. Dunia menjadi demikian terbuka tanpa proteksi. Dengan globalisasi akan terjadi apa yang disebut era pasar bebas, yaiutu ketika semua negara dengan bebas memasarkan produknya ke negara-negara lain dan setiap orang bebas mencari pekerjaan ke negara lain. Semua itu merupakan tantangan bagi setiap bangsa dan rakyat Indonesia karena kualitas produk dan sumber daya manusia akan sangat menentukan, apakah dapat bersaing dengan negara-negara lain lebih maju atau, apakah akan menjadi penonton di negara sendiri? SEBAB – SEBAB MENINGKATNYA GLOBALISASIPerubahan politik duniaAliran informasi yang cepat dan luasPerkembangan perusahaan-perusahaan PENGARUH GLOBALISASIKehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap Positif Globalisasi Terhadap Nilai - Nilai Nasionalisme1. Pengaruh Dari Aspek dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat2. Pengaruh Dari Aspek pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. Jugamasyarakat mengenal kemajuanteknologi, serta pusat perbelanjaan yang modernmempermudah masyarakat untuk memperoleh barang yang Pengaruh Dari Aspek Sosial BudayaKita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap Pengaruh Dari Aspek Teknologi dan KomunikasiAdanya kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi menjadikan hidup manusia menjadi lebih mudah. Orang yang ketika dahulu hendak pergi ke suatu tampat yang jauh membutuhkan waktu lama, sekarang dengan waktu yang singkat kita bisa pergi keluar Negatif Globalisasi Rerhadap Nilai - Nilai NasionalismeGlobalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilangDari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll. membanjiri diIndonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam penguasaan yang kuat ekonominya akan bersekongkol dalam rangka mencari keuntungan sebesar-besarnya. hal ini seringkali merugikan negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya fanatisme, etnis, dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan kehadirannya melalui berbagai forum dan menurunnya sumber daya alam yang vital seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran budaya, yaitu guncangan jiwa seseorang sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang datangsecara DAMPAK GLOBALISASIBangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan inovasi sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi. Beberapa rofessio dampak globaliasai yang melanda bangsa dan rofes Indonesia yaitu PolitikPenyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang ”mengabaikan kepentingan umum” dengan cara membuat kerusuhan dan anarkis. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat dan gotong royong. Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, rofessi mayoritas atau tirani the survival oe the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin Sosial dan BudayaMudahnya nilai-nilai barat yang masuk baik milalui internet, antene parabola, media rofessi, maupun media cetak yang kadang-kadang ditiru habis-habisan. Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan rofes sehingga dalam keadaan tertentu hanya ditangani oleh segelintir orang. Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karna dianggap tidak ada hubungannya sekularisme. InformasiKemajuan iptek dan arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan berkapasitas tinggi. Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat sangat cepat secara tajam eksponensial Hukum, Pertahanan dan KeamananSemakin menguatnya supremasi rofe, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia. Menguatnya regulasi rofe dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak rofe polisi, jaksa, dan hakim yang lebih rofessional, transparan dan KESIMPULANAgar kita tidak tenggelam dalam aspek negatif globalisasi yang berkembang saat ini, perlu diciptakan sebuah cara baru atau kebudayaan yang sifatnya lebih berupaya untuk meningkatkan visi terhadap pemerataan sosial. Suatu pola yang membuat orang-orang dapat menemukan cara-cara baru agar manusia dapat hidup dalam lingkungan yang semakin padat dengan damai, kreatif dan yang sangat penting adaah diperlukannya kreatifitas dan kerpercayaan pada diri sendiri yang tertanam dalam suatu rasa identitas nasional dan dalam kebanggaan serta harga diri yang melkat padanya, sehingga kita dapat menyatakan diri sebagai suatu bangsa yang memiliki jati SARANDari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsaMasyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnyaPara pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budayaMasyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa Dalam Format Word atau Pdf Penulis Sumarna – APN Kementerian Pertahanan RI. Jakarta – Era globalisasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, serta dinamika lingkungan strategis yang dinamis baik regional dan nasional suatu negara. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dengan berbagai budaya, bahasa dan sebagainya yang sangat beraneka ragam, sehingga memiliki potensi ancaman disintegrasi bangsa. Perlu disyukuri hidup di negara yang majemuk ini karena di dalamnya terdapat banyak sekali keberagaman yang dapat menjadi suatu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun, dengan banyaknya perbedaan yang dimiliki juga dapat membuat negara Indonesia rawan terjadi pergesekan antar suku, agama, ras, golongan jika kita tidak menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa, antara lain ; pertama menurunnya sikap toleransi masyarakat; kedua kesenjangan sosial sehingga menyebabkan iri hati antar kelompok; ketiga muncul ideologi baru selain Pancasila; keempat ketidakpuasan masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya, dan lain sebagainya. Potensi disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan strategis nasional, regional dan global yang dinamis, sehingga agak sedikit sulit untuk memprediksi kemungkinan apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Oleh karena itu dalam rangka untuk meminimalisir terjadinya ancaman tersebut diperlukan berbagai upaya agar terwujud penguatan wawasan kebangsaan Wasbang dan peningkatan kewaspadaan nasional Padnas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Apabila suatu negara atau bangsa tidak mampu menghadapi dampak dinamika era globalisasi serta perkembangan lingkungan, maka besar kemungkinan negara tersebut akan hancur dan terlindas oleh arus globalisasi perubahan global, sebab hanya ada dua kemungkinan yang akan dihadapi negara itu, yakni sebagai pemenang the winners atau sebagai pecundang the lossers. Terjadinya kasus disintegrasi bangsa dan beberapa negara yang dianggap gagal seperti Turki Usmani, Uni Soviet, Yugoslavia, Vietnam, dan negara-negara Timur Tengah menunjukkan salah satu bukti nyata betapa besarnya ancaman disintegrasi bangsa di era globalisasi saat ini, termasuk Indonesia. Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia tidak terlepas dari permasalahan disintegrasi bangsa dan keterpengaruhan oleh dinamika lingkungan strategis. Pembukaan UUD 1945, mengamanatkan bahwa Indonesia tetap harus mampu menjamin eksistensinya sebagai NKRI dan harus mampu mendorong terwujudnya tujuan nasional, untuk itu diperlukan kemampuan memberdayakan seluruh potensinya guna kepentingan negara. Wawasan Kebangsaan, menurut Prof. Muladi, mantan Gubernur Lemhannas, adalah suatu cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, serta mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsep kebangsaan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia dan dalam realitasnya konsep kebangsaan sudah dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi negara dalam rumusan Pancasila tercantum pada Alinea IV Pembukaan UUD 1945 dan Konsep kebangsaan ini yang membedakan antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Dorongan ini melahirkan kebangsaan Indonesia bersumber dari perjuangan guna mewujudkan kemerdekaan dan memulihkan martabat kita sebagai manusia, serta menolak segala bentuk diskriminasi suku, agama, ras/ golongan, warna kulit, asal-usul, kedaerahan, keturunan, serta keyakinan terhadap Tuhan YME dan status sosial, yang memiliki tujuan untuk membangun, serta mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya meminimalisir berbagai dampak negatif perkembangan globalisasi diperlukan daya tangkal bangsa yang tangguh sebagai modal utama pembangunan bangsa dan Negara, maka diperlukan berbagai langkah strategis melalui upaya penguatan Wawasan Kebangsaan dan peningkatan Kewaspadaan Nasional, sehingga akan mampu meminimalisir berbagai kompleksitas ancaman yang terjadi, termasuk potensi ancaman disintegrasi bangsa. Padnas bertitik tolak dari keyakinan ideologi dan wawasan kebangsaan yang kokoh, didukung upaya pemantauan sejak dini dan berkesinambungan dari implikasi kondisi yang berkembang di dalam negeri maupun luar negeri. Resiko disintegrasi bangsa adalah konsekuensi dari kemajemukan bangsa, sedangkan Tannas yang diharapkan adalah ketahanan menghadapi resiko disintegrasi. Ketahanan nasional yang kuat akan dapat terbentuk, apabila setiap warga negara memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, didukung kekuatan seluruh komponen bangsa, termasuk sarana prasarana dan sumber daya nasional yang kuat. Sehingga visi persatuan dan kesatuan bangsa yang diamanatkan dalam Wasnus akan terwujud secara konkrit. Dinamika lingkungan strategis memberikan pengaruh luas, baik bersifat positif maupun negatif terhadap semua aspek kehidupan baik itu aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan pertahanan keamanan. Kemampuan daya tangkal tidak terlepas dari kuat atau tidaknya kewaspadaan nasional dan ketahanan nasional suatu negara, serta akan selalu membawa implikasi baik positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan dalam lingkungan global, regional dan nasional. Adapun perkembangan lingkungan global banyak dipengaruhi oleh kebijakan negara-negara major powers dalam mengamankan kepentingan nasionalnya, serta kecenderungan ke depan masih berada dalam keterpengaruhan kepentingan negara-negara besar seperti Amerika Serikat AS, Cina, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa lainnya, dalam menjamin kepentingan ekonomi, politik, dan keamanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan pada lingkup regional, sejumlah isu-isu tradisional yang hingga kini masih menjadi faktor yang mempengaruhi interaksi antarnegara di berbagai kawasan, serta kemajuan ekonomi regional powers yang menandai perkembangan positif di tingkat regional. Dalam konteks stabilitas keamanan regional, sejumlah isu keamanan masih mewarnai kawasan ini, seperti konflik yang bersumber pada klaim teritorial, keamanan jalur pelayaran dan perdagangan, terorisme, perompakan, bajak laut dan penyelundupan, sehingga perlu peningkatan kerjasama dalam mengatasi permasalahan ini yang menyebabkan setiap negara berupaya meningkatkan kapasitas dan kemampuan kekuatan militer untuk mencegah berbagai ancaman dan membangun daya tangkal yang tangguh. Dalam rangka mencegah disintegrasi bangsa dengan Wawasan kebangsaan dalam memperkuat ketahanan nasional , maka diperlukan pemahaman dan pembekalan wawasan kebangsaan untuk memperkuat ketahanan nasional bagi setiap warga negara sehingga dapat menyikapi dengan baik perbedaan yang ada agar tidak merugikan bangsa sendiri dengan melalui berbagai lingkungan baik lingkungan kerja lingja, lingkungan pendidikan lingdik dan lingkungan pemukiman lingkim melalui berbagai media social yang ada, seperti buku pelajaran, internet, televisi, surat kabar, poster, Facebook, dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya wawasan kebangsaan, maka akan terbuka melihat banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia, baik suku, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya yang potensi yang saling melengkapi sehingga merupakan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia karena kaya akan keberagaman dengan demikian aneka keberagaman yang ada justru membuat Indonesia semakin indah dan dikagumi. Ketika disadari betapa indahnya keberagaman, akan menimbulkan rasa ingin menjaga dan mempertahankan keberagaman yang ada dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini selaras dengan tujuan wawasan kebangsaan yaitu menjamin persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai aspek kehidupan untuk mencegah timbulnya disintegrasi bangsa dan terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan. Akhirnya dengan perbedaan yang ada bukan merupakan suatu persoalan bagi bangsa Indonesia, namun harus dimanfaatkan untuk saling melengkapi, saling membantu, tolong-menolong, dan bergotong-royong untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, menuju Indonesia yang adil dan makmur. RedG Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang. Saat ini globalisasi merupakan tantangan bagi setiap bangsa dan negara, khususnya Indonesia. Arus globalisasi sangat cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama generasi anak bangsa. Globalisasi termasuk ke dalam salah satu ancaman non-militer dan jika dibiarkan perlahan tapi pasti akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Bisa dibilang globalisasi merupakan bentuk baru dalam penjajahan, penjajahan dalam segala aspek tentunya membawa pengaruh, baik dari sisi positif maupun negatif. Pengaruh positif yang dapat kita lihat dan rasakan saat ini ada dalam berbagai aspek. Contohnya seperti dari segi politik yaitu, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat sehingga meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat terhadap segi ekonomi yaitu, terbukanya pasar internasional yang dapat meningkatkan devisa negara dan meningkatkan kesempatan kerja. Hal tersebut akan menunjang kehidupan nasional bangsa serta dapat meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa. Dan dalam aspek sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin, kejujuran, rasa tanggung jawab yang tinggi dan Iptek dari negara lain yang sudah maju. Dengan tujuan untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Namun kehadiran globalisasi ini tidak hanya membawa pengaruh positif tapi juga membawa pengaruh negatif. Pertama, dampak nyata yang dapat kita lihat saat ini pada kehidupan sehari-hari yaitu cara berpakaian. Cara berpakaian masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang menggunakan pakaian yang sangat minim bahan di tempat umum karena gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat dan dianggap oleh masyarakat dunia sebagai kiblat. Hal tersebut termasuk ke dalam penyimpangan terhadap norma kesopanan. Selain itu, hal tersebut juga membuat masyarakat kita khususnya anak muda perlahan melupakan pakaian tradisional Indonesia. Kedua, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan ideologi bangsa Indonesia akan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme yang akan menghilangkan rasa nasionalisme bangsa jika hal tersebut terjadi. Ketiga, dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri Indonesia. Masyarakat kita khususnya anak muda lebih memilih produk luar negeri karena produk luar negeri dinilai lebih menarik, dengan kualitas yang bagus dan yang paling penting harganya yang cerderung lebih globalisasi mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, sehingga dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Kelima, munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian dan kurangnya interaksi sosial antarwarga. Sikap individualisme membuat masyarakat tidak akan peduli dengan kehidupan tersebut memang secara langsung tidak berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi, secara keseluruhan hal tersebut dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia sehingga perlahan kehilangan rasa nasionalisme dalam dirinya. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Untuk itu sangat penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk selektif terhadap pengaruh globalisasi dalam segala aspek kehidupan baik itu aspek politik, aspek ekonomi, maupun aspek sosial kita sama-sama melepaskan sikap individualisme, egoisme, hedonisme, dan konsumerisme yang dapat merusak rasa kebersamaan, toleransi, semangat gotong royong, dan musyawarah mufakat yang selama ini menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Selalu berpikir kritis dalam menerima berbagai informasi dari media massa, sehingga tidak menghilangkan nilai-nilai yang selama ini kita jaga. Mulai gunakan dan cintai produk lokal, lestarikan kekayaan budaya Indonesia. Seperti, tarian daerah lagu daerah, makanan daerah, alat musik tradisional dan senjata tradisional. Jadikan perbedaan suku, ras, agama dan bahasa sebagai pemersatu bangsa Indonesia, sehingga negeri ini senantiasa aman, tentram dan damai. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

jika suatu bangsa menolak globalisasi maka bangsa tersebut akan